Senin, 03 November 2014

saya dan sendiri



         Saya dan sendiri             
saya coba menghindar namun tak ada tempat  ^^…


 03 September 2014, 09:48
(sambil mendengar lagu for revenge-permainan menunggu) hiii :D

Mata sulit terpejam, bimbang, rasa bersalah, ego, kecewa,  enggan mengalah, benang kusut,  entah apa lagi …
seperti panas setahun dihapus hujan sehari (menyedihkan^^).  
entah, berapa kali sudah ini terjadi, selalu seperti ini. Sangat sulit dihindari, mulut tak mau didukung otak. Otak sepertinya mulai berkarat.
Saya selalu berusaha belajar tenang, kendalikan diri, menjadi iklas dan berusaha untuk selalu hati-hati, namun entah kenapa ketika semuanya sudah baik,  batin tertunduk ego. Ego yang seperti iblis ini merusak segalanya. Iblis ini sepertinya begitu mendominasi ketika sebuah rasa kecewa muncul (dominasi iblis), ia begitu paham tahap-tahap penghancuran, begitu betah merusak jiwa ini dan makluk hidup di sekeliling.
Iblis yang diciptakan oleh diri sendiri !!!!
APA AKU KESURUPAN ????
dari SMP, SMA, hingga di Perguruan Tinggipun selalu mengalami hal yang sama. Apa diri ini tak pernah belajar dari keselahan ?? atau memang sedang kerasukan makluk astral yampun -_-

sepertinya dimanapun akan tinggal (hubungan), apapun yang dilakukan, sebagaimanapun mencoba akan tetap sama, seperti ini, akan dibuat begitu nyaman oleh jiwa ini dan dihancurkan seketika dalam waktu yang singkat (R E M U K),  sambrakhead   benyahlatig
hal ini tak henti permainkanku, ini terus berulang, ini semakin seru, ini begitu …be-gi-tu …b-e-g-i-t-u   memuakkan …!!!!!!!!!!!!
sepertinya lebih baik jika berteman dengan kesendirian, lebih nyaman, takkan ada yang dirugikan, dikecewakan, takkan ada ragu, putus asa, rasa bersalah, susu beruang (b’kos mabuk).

dengar wahai peri, iblis, peri pemuja iblis, iblis penyembah peri !!!
jiwa ini kan lewati sendiri meski saat tak ada lagi tempat, meski esok kiamat jangan harap jiwa ini kan berdiam diri. Meski kecewa dan sedih itu pasti adanya, namun semangat tuk bangkit takkan habis! Kupertahankan langkahku, meski mungkin kan kecewa tapi suatu saat kan tiba waktuku untuk menghadap yang di atas bahagia.
Namun sepertinya membiasakan diri tidak terlalu hina, seolah-olah tak terjadi apa-apa.
HINA ????? mungkin hanya rekayasa pikiran saja, mungkin pikiran saja yang cuma mengira-ngira atau mungkin juga itu benar, terserah. Kuatkan dirimu man !!
Tak terbersit tuk mengalah walau ku tahu kecewa kan datang.
kesalahanku dikuasai ego, kesalahanku tidak bisa mengendalikan diri, kesalahanku tak berusaha berbuat lebih baik, kesalahanku menyerah pada kata “biarlah”. 
Sepertinya diri ini terlalu benar-benar munafik.